"Dunia ini, ada yang suka ada yang tidak suka. Ini persoalan pemahaman, kalau betul-betul umat, atau orang beragama apapun, dia memahami konprehensif, dia tidak mau melakukan itu. Maka harus dilihat latar belakang kenapa orang melakukan itu, latar belakang itu bisa salah pemahaman tentang agama," kata Marzuki usai melaksanakan Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (8/8/2013).
Sedangkan untuk teror penembakan yang terjadi kepada aparat penegak hukum yang menyasar polisi dan sipir Lapas, perlu investigasi yang mendalam untuk pengusutannya. Marzuki juga menduga adanya keterlibatan pembunuh bayaran untuk pelaku yang menyasar aparat keamanan ini.
"Yang kedua mengarah pada pembunuh bayaran, ini harus diinvestigasi, kedepannya bagaimana kita mengantisipasi hal itu agar tidak terulang lagi dan lebih baik," kata dia.
Marzuki juga menjelaskan, yang terpenting, Idul fitri adalah hari kemenangan di mana setiap orang telah melaksanakan kewajiban selama ramadan, baik kewajiban yang wajib atau sunah. Dengan kesucian ramadan, nilai-nilai ramadan bisa dijalankan dan dengan begitu bangsa ini bisa terpelihara dan jauh dari aksi teror.
"Kalau kita berhasil melaksanakan, Insyallah kita kembali kepada kesucian, setelah itu, apa yang kita harapkan, kebersamaan, itu akan terpelihara terus, nilai-nilai ramadan, empati dan nilai-nilai yang ingin bersodakoh, meningkatkan ibadah, kalau ini terpelihara, insyallah bangsa ini akan terpelihara," paparnya.
Sebelumnya, teror menjelang Lebaran terus terjadi belakangan ini. Beberapa kejadian teror, di antaranya bom yang meledak di Vihara Ekayana, Jakarta Barat. Lalu juga penembakan yang menimpa aparat penegak hukum, dua orang aparat kepolisian ditembak orang tak di kenal di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan di waktu yang berbeda. Sedangkan seorang sipir Lapas di Jogjakarta juga ditembak orang tidak dikenal.
(crl)
Berita Terkait: Terorisme
- Investigasi Komnas HAM Sebut Terduga Teroris Tak Melawan
- Cegah Teroris Lewat Laut, 133 Personel Polisi Disiagakan
- Dua Jenazah Terduga Teroris Tulungagung Dipulangkan ke Keluarga
- Teroris Tulungagung Ternyata Penyandang Dana Kelompok Poso
- Miskin Koordinasi Penyebab Densus Salah Tangkap
- "Densus 88 Tidak Profesional"
- Densus Harus Minta Maaf kepada Mugi & Sapari
- Salah Tangkap, Kompolnas Desak Mabes Polri Minta Maaf
- Densus Salah Tangkap, Bukti Kerjasama dengan BNPT Buruk
- More News...
0 komentar:
Posting Komentar