Home » » KEUNTUNGAN BERTANI UBI KAYU

KEUNTUNGAN BERTANI UBI KAYU

Merujuk artikel dalam blog sebelumnya “Langkah Meningkatkan Basis Pertanian”, maka kiat mendukung langkah tersebut dengan mengolah lahan kosong menjadi hamparan tanaman ubi kayu (Manihot esculenta). Dapat kita buat hitung-hitungan dalam proses penanaman ubi. Biaya pengolahan dalam 1 Ha lahan dengan traktor Rp.750.000,- (Subsidi pemerintah), Rp.1.800.000,- (Sosial AMPD), Rp.3.000.000,- (Swasta), dapat kita ambil jalan tengah harga olahan traktor Rp.2.000.000,-. Bibit Ubi Racun dari Laguboti atau P. Siantar Rp.1.000.000,-. Pupuk/Obat-obatan Rp.1.000.000,-. Tenaga penanaman Rp.1.000.000,-. Tenaga panen Rp.80,-/kg. Atau dapat kita buat rekapitulasi seperti di bahwah ini :

1. Pengolahan Traktor (3 x olah) : Rp. 2.000.000,-
2. Bibit : Rp. 1.000.000,-
3. Pupuk/Obat-obatan : Rp. 1.000.000,-
4. Upah penanaman : Rp. 1.000.000,-
5. Upah pemanenan : Rp. 4.000.000,-
6. Dll : Rp. 1.000.000,-
Jumlah : Rp.10.000.000,-

Untuk 1 Ha tanaman ubi dapat memproduksi 50 ton dalam tempo 8-11 bulan setelah penanaman. Harga ubi/kg dari petani Rp.600,-/kg. Maka 50.000 x Rp.600,- = 30.000.000,-/Ha – Rp.10.000.000,- = Rp.20.000.000,-. Maka penghasilan bersih hasil panen dalam tempo 1 tahun per hektar adalah Rp.20.000.000,-

Berdasarkan hitung-hitungan tersebut di atas bahwa petani seyogianya membutuhkan dana membuka lahan kosong menjadi tanaman ubi sebesar Rp.10.000.000,- /Ha. Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa kendala petani dalam membuka lahan kosong tersebut adalah masih sulitnya alat-alat pertanian, modal pengolahan dan pemasaran ubi. Jika hal tersebut terealisasi, akan memungkinkan petani hidup makmur dan sejahtera. Selamat mencoba!
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : KECAMATAN SIPAHUTAR | PARNAKES MEDAN | PARNAKES JAKARTA
Copyright © 2013. KECAMATAN SIPAHUTAR - CHANDRA H SILITONGA
Template Created by Creating Website Published by Chandra H Silitonga
Proudly powered by Blogger