MPLIK Interaksi Dengan Siswa SMP N 1 Sipahutar

Rabu 25 Januari 2012, MPLIK Tapanuli Utara melanjutkan misi ke unit-unit pendidikan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.

Kali ini misi Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) menuju SMP Negeri 1 Sipahutar.   SMP Negeri 1 Sipahutar berada di Kecamatan Sipahutar lebih kurang 30 km dari kota Tarutung dan berada di pinggir jalan ke Kecamatan Pangaribuan.

Kepala SMP Negeri 1 Sipahutar Bapak J. SImanjuntak dalam perbincangan dengan media ini menyampaikan rasa bangga dan senangnya karena MPLIK telah singgah ke sekolahnya, dan yang pertama untuk Kecamatan Sipahutar.

Lebih jauh Kepala SMP Negeri 1 Sipahutar menuturkan, bahwa sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya warung internet di Kecamatan Sipahutar sangat terbatas, sehingga para siswa se Kecamatan Sipahutar sangat tertinggal dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Tapanuli Utaa dalam berinteraksi dengan dunia maya, secara khusus untuk memperoleh informasi seputar kebutuhan pendidikan.

Para siswa di SMP Negeri 1 Sipahutar yang menerima kehadiran MPLIk ini nampak sangat antusias dan berebutan menjadi yang pertama menggunakan MPLIK, hal mana menunjukkan kehausan mereka untuk menggunakan dan memperoleh informasi dari global internet.

Kepada para siswa Tim MPLIK memberikan fasilitas internet dan pelatihan aplikasi komputer.  Aplikasi komputer yang dikenalkan kepada para siswa adalah sistem operasi dan aplikasi linux.  Pada awalnya para siswa merasa kebingunan karena belum pernah mempergunakannya,namun setelah diperhadapkan dengan linux, diakui oleh mereka, bahwa penggunaan sistem operasi dan aplikasi linux tidak sesulit yang dibayangkan, bahkan mereka segera dapat menyesuaikan diri karena sebelumnya dalam Mapel TIK telah memperoleh pelajaran Pengenalan Komputer berbasis windows sesuai dengan kurikulum TIK.

Tiga orang guru TIK di SMP Negeri 1 Sipahutar dalam kesempatan berbincang dengan Tim MPLIK menjelaskan, bahwa kurikulum TIK tidak mengakomodir sistem dan aplikasi berbasis Linux dan lainnya, sehingga guru tidak memiliki kesempatan untuk memberikan pembelajaran tentang linux kepada siswa, yang mana guru akan tetap perpedoman kepada muatan kurikulum yang disediakan.